JAKARTA – Pusat Penelitian dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan (Puspinebt) Pengurus Organisasi Daerah ICMI Jawa Barat 2023-2028 Pembukaan Pengurus Orwil PuspinebtICMI Jawa Barat yang digelar di Bandung pada Sabtu (16/11) (EBT) merupakan langkah nyata dalam mewujudkan inovasi dan terobosan energi terbarukan.
Manajer yang ditunjuk Dr. Kapten H. Muhammad Irwansyah, SST., Mar., M. KKK. sebagai manajer lembaga eksekutif; Wihara Yossi, S.E. sebagai wakil direktur badan eksekutif; Dr. (HC) Dody Ispriandy A., S.E., M.M. Puspinebt Dewan Pengurus Pusat ICMI selaku Sekretaris Pengurus Irwamuddin H.I. Kulla menekankan pentingnya peran pemerintahan baru dalam mendukung pengembangan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Badan Eksekutif Mohamed Irwansia mengatakan koordinasi antara pemerintah, akademisi dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan program Puspinebt Jabar ICMI. Pihaknya juga akan memastikan rencana energi baru terbarukan akan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, khususnya di Jawa Barat. Dengan langkah strategis tersebut, Puspinebt optimistis visi ICMI West Java Gold Indonesia 2045 semakin dekat.
“Kami berkomitmen menjadikan Puspinebt sebagai wadah kerja sama strategis antara peneliti, pemerintah, dan dunia usaha dalam pengembangan energi terbarukan. Dengan kerja sama yang baik, manfaat tersebut akan lebih luas dan berkelanjutan,” kata Irvansia dalam siaran pers, Senin. . (18/18) 11/2024).
Acara Hanukkah ini juga dibarengi dengan seminar nasional bertajuk “Peningkatan Tata Kelola Baru Energi Terbarukan untuk Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”, dengan pembicara utama Prof. Arif Satria dalam pidatonya mempromosikan tata kelola EBT untuk pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan – menekankan pentingnya sebagai langkah strategis dalam mendukung. “Penggunaan yang optimal mempercepat pertukaran energi dan berdampak positif pada pembangunan berkelanjutan.”
Pada saat yang sama, Sekretaris Jenderal MPP ICMI Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris menekankan pentingnya memanfaatkan peluang lokal dalam pengembangan energi terbarukan. “Pendekatan berbasis kapasitas lokal, seperti energi mikrohidro, panas bumi, dan bioenergi, harus diutamakan. Oleh karena itu, pengembangan energi ini tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga memenuhi kebutuhan masyarakat lokal,” jelasnya.
Wakil Direktur Badan Pelaksana Pupinebt Yossi Vihara menambahkan, Jawa Barat mempunyai potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan energi baru terbarukan. Ia mencatat bahwa wilayah ini kaya akan sumber daya, mulai dari air dan panas bumi hingga limbah yang dapat didaur ulang. “Sebenarnya pengelolaan sampah di kota seperti Bandung bisa menjadi solusi energi yang inovatif, belajarlah dari keberhasilan di Banyuwangi,” imbuhnya.
Pembicara lainnya adalah Prof. Dr. Didin S. Damanhuri menekankan pentingnya swasembada energi dalam memerangi permasalahan global. “Indonesia harus fokus pada energi yang bersih dan mandiri. Puspinebt mempunyai peran strategis dalam mendorong pengembangan energi tersebut agar Indonesia bisa menuju masa depan yang hijau,” ujarnya.
Lokakarya ini juga mengembangkan sejumlah rekomendasi strategis, termasuk penguatan regulasi dan insentif untuk mendorong investasi di sektor EBT. Berikutnya, memperkuat kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan sektor swasta, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya transisi energi menuju keberlanjutan. Kegiatan ini diharapkan menjadi dorongan bagi Jabar untuk mempelopori pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia.
Jawa Barat dengan potensi sumber dayanya yang besar sudah seharusnya memainkan peran strategis dalam mewujudkan ekonomi hijau di tingkat nasional. Dengan dukungan penuh semua pihak, Puspinebt ICMI Jawa Barat berharap program yang dijalankan dapat memenuhi kebutuhan energi sekaligus mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan.