JAKARTA – PT Anugerah Samudra Madanindo (ASM) memastikan kelancaran pembangunan PLTU Batang untuk meningkatkan pasokan listrik yang andal dan stabil. Hal ini merupakan dukungan perusahaan terhadap upaya pemerintah mencapai swasembada energi.

“ASM akan berperan penting dalam serangkaian proyek utama yang berkontribusi langsung terhadap kelancaran pembangunan pabrik, termasuk pengerukan dan desilting saluran masuk air sepanjang 1,6 kilometer dan jaringan pipa bawah laut sepanjang 1,2 kilometer,” kata CEO Anugerah Samudra. Madanindo, Faris Muhammad Abdurrahim dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (11 Juli 2024).

Menurut dia, banyak tugas yang juga dilakukan perseroan, seperti pengerukan dermaga sementara, perkuatan struktur (penguatan pantai), pemancangan pipa, pengadaan material pasir dan kerikil, hingga pemantauan dan sounding dasar laut. tinggi.

Total nilai kontrak ASM proyek tersebut antara tahun 2021 hingga 2024 adalah Rp600 miliar atau US$38,4 juta, tambahnya.

Pihaknya juga menegaskan komitmen kuat terhadap kelestarian lingkungan, memastikan komitmen PLTU Batang terhadap infrastruktur kelautan. ASM berkomitmen untuk menerapkan praktik berkelanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan, termasuk penggunaan teknologi ramah lingkungan, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, dan langkah-langkah untuk mengurangi emisi karbon.

“Semua inisiatif ini bertujuan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat di sekitar PLTU Batang dan berkontribusi terhadap tujuan energi berkelanjutan Indonesia,” ujarnya.

Faris menambahkan, dengan stabil dan suksesnya pengoperasian PLTU Batang, proyek tersebut merupakan contoh nyata kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mendukung ketahanan energi dan pembangunan ekonomi daerah.

Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan PLTU Batang sebagai Fasilitas Kepentingan Nasional (Obvitnas). Status tersebut menegaskan posisi strategis PLTU Batang sebagai sumber energi penting di Jaringan Jamali (Jawa-Madura-Bali) berkapasitas 2 x 1000 megawatt (MW) untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa.

PLTU Batang atau dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Listrik Jawa Tengah (CJPP) dibangun melalui program build-operate-transfer (BOT) selama 25 tahun dalam program Kemitraan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Berdasarkan rencana pasokan listrik sebesar 35.000 MW, PLTU Batang merupakan proyek infrastruktur listrik strategis terbesar di Indonesia yang dibangun menggunakan model KPS.

Keputusan ini tidak hanya mencerminkan pengakuan pemerintah terhadap pentingnya proyek PLTU Batang dalam memenuhi kebutuhan energi Pulau Jawa, namun juga menegaskan tekad pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur ketenagalistrikan negara.

Karena letaknya yang strategis, PLTU Batang menjadi salah satu PLTU terbesar di Indonesia dan berperan penting dalam menunjang sistem ketenagalistrikan di Pulau Jawa melalui jaringan jaringan Jamali. Skema ini diharapkan dapat memenuhi pertumbuhan permintaan listrik di Pulau Jawa dan sekitarnya, sekaligus mendorong investasi swasta di sektor energi negara.

PLTU Batang tidak hanya menjalankan operasional, namun juga memberikan kontribusi terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar melalui program tanggung jawab sosial yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, budaya, dan infrastruktur.

Selama proses konstruksi, PTU Batang menciptakan ribuan lapangan kerja langsung dan tidak langsung bagi masyarakat setempat. Pekerja lokal dilibatkan dalam semua tahap pembangunan, mulai dari konstruksi hingga operasi, sehingga memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal. Selain itu, keberadaan PLTU ini akan mendorong pengembangan sektor lain seperti transportasi, perdagangan, dan jasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *