TEMPO.CO, Jakarta – Kelompok milisi bersenjata Perlawanan Islam di Irak atau Al-Moqawamat Al-Islamiah fi Al-Iraq mengklaim telah menyerang pelabuhan Israel, Eilat, di wilayah selatan Palestina, Sabtu dini hari, Minggu. , diserang. 29 September 2024. Serangan ini sebagai respons atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Menurut media Iran Press TV, serangan perlawanan Islam dilakukan di Irak oleh dua drone kamikaze. Drone Kamikaze adalah kendaraan udara tak berawak dengan hulu ledak terpasang yang dapat melayang di udara sebelum mencapai sasaran.

Sebuah video yang disiarkan Press TV menunjukkan Gerakan Perlawanan Islam Irak memegang potret Hassan Nasrallah sebelum meluncurkan drone. Dalam video tersebut, mereka menembakkan dua drone.

Pelabuhan Eilat adalah pelabuhan penting Israel di Teluk Aqaba. Dari pelabuhan ini, Israel dapat melakukan impor dan ekspor melalui Laut Merah tanpa melintasi Terusan Suez Mesir.

Eilat juga menjadi destinasi wisata yang menarik banyak wisatawan mancanegara. Terdapat banyak hotel, resort dan kegiatan wisata pantai dan laut. Kota pelabuhan ini juga menjadi pusat perbelanjaan favorit berkat status zona bebas beanya.

Namun pelabuhan tersebut berulang kali menjadi sasaran serangan Organisasi Perlawanan Islam Irak dan milisi Houthi Yaman, terutama sejak invasi militer Israel ke Jalur Gaza pada Oktober 2023. Akibat serangan tersebut, Eilat menjadi hantu. kota itu menjadi dan Otoritas Pelabuhan Eilat akhirnya menyatakan bangkrut pada Juli 2024.

Beberapa jam setelah serangan pesawat tak berawak, Kelompok Perlawanan Islam Irak mengumumkan bahwa mereka kembali menyerang wilayah Israel. Kelompok tersebut mengatakan akan terus menyerang dan menghancurkan sasaran-sasaran utama Israel di wilayah Palestina yang diduduki Israel.

Video menunjukkan anggota Kelompok Perlawanan Islam Irak memegang potret pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah sebelum mengirimkan dua drone kamikaze ke pelabuhan Eilat Israel pada 29 September 2024.

Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon pada Jumat malam, 27 September 2024. Serangan Israel kali ini ditujukan ke markas Hizbullah, tempat Nasrallah bermarkas di Beirut, ibu kota Lebanon, sekitar 212 kilometer jauhnya. dari Tel Aviv.

Pembunuhan Nasrallah diperkirakan akan memperluas perang ke kawasan Timur Tengah. Presiden AS Joe Biden telah meminta Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin untuk meningkatkan postur pertahanan militer Amerika di Timur Tengah untuk mencegah agresi dan mengurangi risiko perang regional yang lebih luas.

Pemerintah Rusia yakin pembunuhan Nasrallah dapat menimbulkan konsekuensi yang lebih dramatis bagi Lebanon dan Timur Tengah. “Israel jelas menyadari bahaya ini. Meskipun demikian, Israel telah mengambil langkah ini dan mulai membunuh warga Lebanon, yang hampir pasti akan memicu ledakan kekerasan baru, kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya pada Jumat, 28 September 2024 waktu setempat. Menurut Rusia, “Israel bertanggung jawab penuh atas eskalasi yang terjadi.”

Pilihan Editor: Bagaimana Milisi Houthi Menguasai Yaman Gaza Lain di Lebanon Selatan Saat Drone Houthi Yaman Mengganggu Pertahanan Udara Tel Aviv Israel dan Menyerang Gedung-gedung PanicRussia Mengutuk Pembunuhan Hassan Nasrallah oleh Israel

Tentara Israel membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Gaza. Bagaimana tentara IDF menemukan Yahya Sinwar? Baca terus

Yahya Sinwar dikenal sebagai pemimpin yang obsesif, disiplin, dan diktator. Baca terus

Hizbullah telah mengumumkan akan menantang Israel, sehingga eskalasi atau ketegangan dengan militer Israel kemungkinan akan meningkat

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dibunuh oleh Israel Rabu lalu. Sinwari untuk sementara akan digantikan oleh Khaleed Mashal. Baca terus

Militer Israel merilis video yang menunjukkan momen terbunuhnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar. Baca terus

Yahya Sinwar yang merupakan pengungsi nomor satu Israel akhirnya menemui ajalnya dengan perlawanan sengit hingga hembusan nafas terakhirnya. Baca terus

PP Muhammadiyah menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Yahya Sinwar yang dibunuh secara biadab oleh Israel. Baca selengkapnya

Benjamin Netanyahu telah mengumumkan bahwa perang akan terus berlanjut. Meski keluarga para sandera Israel berharap gencatan senjata segera dilaksanakan. Baca terus

Negara-negara Arab tidak mau berperang melawan Israel karena berbagai alasan mulai dari aspek politik, ekonomi, dan diplomatik. Baca terus

Tiga besar dunia adalah Wali Kota Lebanon meninggal dunia, Komandan Brigade Al Quds masih hidup setelah dikabarkan meninggal. Baca terus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *