Jakarta – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadyen), menyatakan Presiden menunggu hal tersebut dan memiliki target 1 juta barel minyak. Dirjen Asisten Kementerian ESDM Indonesia merupakan upaya konkrit dan strategis penguatan energi nasional.

Menurut Areo, koordinasi yang kuat antara pemerintah dan swasta untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan untuk memastikan investasi di bidang teknologi, eksplorasi. “Dengan demikian, lingkungan perdagangan yang kondusif memberikan kepercayaan kepada pelaku usaha di sektor migas,” ujarnya di Jakarta, Senin, 2 Januari.

Data statistik pusat (BPS) mencatat pasca KodZID-19, impor ke Indonesia meningkat pesat. Pada tahun 2023, jumlah kartu gas (minyak mentah dan bahan bakar) mencapai 45,2 juta ton. Jumlah tersebut meningkat 10,38% menjadi lebih dari 40,96 juta ton dari tahun 2022. Volume impor juga meningkatkan produksi dan peningkatan fortifikasi.

Selama tahun 2024, hanya nilai impor minyak (selain minyak mentah) yang tercatat sebesar $25,9 miliar. Sebanyak 47,88% atau nilai impor minyak bumi, sekitar separuh impor minyak berasal dari impor ringan untuk kendaraan.

Peningkatan impor minyak penting merupakan salah satu kontributor bagi negara donor, yang terkena dampak oleh stabilitas uang, terutama mata uang asing dan tekanan.

Rivi mengatakan, pihaknya memiliki tiga program prioritas pengelolaan sektor ESDM untuk sektor ESDM periode 2024-2029. Pertama, meningkatkan produksi dan eksplorasi migas. Dalam program ini, Kadin mendorong kerja sama yang erat antara pemerintah dan swasta untuk mempercepat proses perizinan dan investasi teknologi eksplorasi yang efektif dan ramah lingkungan.

Tahun ini, Kadin akan memulai “Program Eksplorasi Cerdas yang tujuannya adalah memilih analisis teknologi terkini seperti gempa 3D, analisis big data (AI).

Kedua, melalui sektor bahan bakar dan gas” melalui program bahan bakar dan gas yang sedang berjalan. Dalam program ini, Kadin akan mempromosikan teknologi untuk mengurangi dampak lingkungan dan menetapkan kebijakan dan peraturan yang mendukung kestabilan pasokan minyak dan gas.

Infrastruktur ketiga, minyak dan gas. Pemerintah akan fokus pada peningkatan distribusi minyak dan gas serta distribusi gas. Pada tahun 2025, Kadin akan memulai “program infrastruktur migas yang fokus pada bidang-bidang yang membutuhkan tambahan infrastruktur.

Perwakilan Kamar Dagang dan industri sektor perdagangan menyusun rencana strategis untuk mencapai target untuk mencapai target satu juta barel. / Hari

“Kita perlu fokus pada efisiensi operasional di sektor minyak dan gas.” Dengan kemajuan teknologi, “Kami yakin tujuan ini dapat tercapai.”

Menurutnya, tujuan tersebut juga akan berdampak positif terhadap stabilitas uang khususnya RS RS. Dengan dukungan Kaden dan aktivis komersial, batang tersebut diharapkan dapat memperoleh kehidupan kritis untuk mewujudkan kemandirian energi nasional.

Oleh karena itu, Kadyan mendorong pemerintah untuk memberikan stabilitas ekonomi dan politik, kemudahan perizinan, dan mendobrak hambatan birokrasi yang dapat menghambat perkembangan sektor migas.

“Setelah kondisi ini teratasi, dunia dapat lebih fokus pada peningkatan penggunaan bahan bakar.”

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Cannani Wazal Lahadalia mengatakan, Presiden meminta tingkat bahan bakar minyak bisa mencapai level minyak pada tahun 2028-2029. Presiden menekankan tentang langkah-langkah yang tidak berhasil untuk menggunakan minyak yang kini mencapai 1,2 juta per hari, hanya 5,70,000 rumah sehari.

“Kami menargetkan pembukaan minyak pada tahun 2028-2029 untuk mendapatkan hingga 1 juta birl pada tahun 2029. Kekurangan minyak mengangkat bahan bakar pada tahun 2029. Harus kuat.” Sebaiknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *