MILAN – Spesialis gambar telah membuat simulasi virtual topeng dan menempatkannya pada gambar tubuh agar sesuai dengan cetakan pada kain.

Dalam sebuah studi baru yang mengejutkan, para peneliti menemukan bahwa Kain Kafan Turin kuno mungkin tidak digunakan untuk membungkus tubuh Yesus Kristus setelah penyalibannya.

“Saya pikir sangat kecil kemungkinan hal ini akan terjadi,” kata Cicero Moraes, pakar fotografi di Brazil.

Moraes membuat simulasi virtual topeng dan meletakkannya pada gambar tubuh untuk melihat apakah cetakannya cocok dengan kainnya.

Kain Kafan tersebut diperkirakan berasal dari pertengahan abad ke-14, itulah sebabnya beberapa orang menganggapnya sebagai pemalsuan abad pertengahan.

“Di satu sisi, ada yang menganggapnya sebagai pelindung dada Yesus Kristus yang asli, di sisi lain menganggapnya palsu, tetapi saya cenderung berpandangan berbeda: itu adalah karya seni Kristiani. ” , yang menyampaikan pesan yang dimaksudkan dengan sangat efektif,” kata Mores.

Setelah dipasang, transisi dari 3D ke 2D menampilkan “gambar yang lebih terbalik dan dinamis” dibandingkan gambar pada hamparan kain.

“Saat Anda mengikat objek 3D ke kain dan meninggalkan struktur seperti noda darah, noda tersebut menciptakan struktur yang lebih kuat dan lebih terdistorsi dibandingkan sumbernya,” tulis Moraes.

“Jadi secara umum apa yang kita lihat akibat pencetakan pada tubuh manusia akan menjadi versi yang lebih bengkak dan terdistorsi dibandingkan gambar fotokopi. Namun, gambar yang dicetak dengan pistol emboss tidak akan mengubah gambar tersebut. replika tubuhnya,” imbuhnya.

Moraes mengatakan bahwa luka yang terbentuk pada tubuh manusia lebih menonjol dan menambahkan bahwa seharusnya ada perbedaan besar dalam bagaimana perasaan tubuh 3D pada kain tersebut.

Moraes mengatakan pencarian seperti pemindaian telapak tangan dan kaki juga tidak membantu.

Selama ini, para ahli tidak menemukan bekas tubuh, pinggang, dan leher pada pakaian tersebut.

“Bagi saya, karya ini ibarat sebuah karya simbolisme non-verbal yang efektif menyampaikan pesan keagamaan di dalamnya,” kata Moraes.

Selama berabad-abad, banyak orang mempertanyakan keaslian Kain Kafan Turin.

Pada tahun 1390, Vatikan juga meragukan status Kain Kafan ketika Paus Klemens VII menyatakan bahwa Kain Kafan tidak digunakan untuk membungkus tubuh Yesus, melainkan “sebuah gambar atau panel yang dimaksudkan untuk mewakili atau meniru Kain Kafan”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *