MOSKOW – Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukannya “melakukan serangan skala besar dengan senjata presisi jarak jauh dan serangan pesawat tak berawak terhadap fasilitas utama infrastruktur energi Ukraina, yang menjamin pengoperasian kompleks industri militer.”

“Tujuan penyerangan tercapai. Semua instalasi rusak,” tambahnya, lapor BBC.

Sementara itu, Angkatan Udara Ukraina baru saja merilis rincian lebih lanjut mengenai serangan Hari Natal Rusia.

Perlu dicatat bahwa Rusia menargetkan fasilitas energi Ukraina menggunakan “rudal berbasis udara, darat dan laut” serta drone. Sebanyak 184 “target udara musuh” terdeteksi oleh Angkatan Udara.

Hingga tengah hari waktu setempat (10:00 GMT), pihaknya telah menembak jatuh 59 rudal dan 54 drone (total 113), dan 52 drone lainnya “gagal mencapai target”, lapor BBC.

Kharkiv, Kyiv, Dnipropetrovsk, Poltava, Zhytomyr, Ivano-Frankivsk dan Zaporizhzhia termasuk di antara wilayah serangan terhadap fasilitas energi.

Angkatan Udara Ukraina juga mengonfirmasi adanya korban dalam serangan itu, namun tidak merinci jumlahnya.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Andriy Sybiga, memposting pesan di Internet tentang serangan Rusia.

Dia menyebut serangan itu sebagai “terorisme Natal” dan mengatakan bahwa itu adalah tanggapan Vladimir Putin terhadap orang-orang yang berbicara tentang gencatan senjata Natal yang “ilusi”.

Dia juga menyatakan bahwa rudal Rusia terbang melalui wilayah udara Moldova dan Rumania – “mengingatkan bahwa Rusia bukan satu-satunya ancaman bagi Ukraina.”

Namun Rumania – anggota NATO – mengatakan bahwa mereka tidak mendeteksi rudal tersebut di wilayah udaranya.

“Semua orang menyerukan: pemerintahan militer, pemerintah kota, polisi, pekerja energi, pekerja utilitas, penyelamat, sukarelawan,” kata Walikota Dnipro Borys Filatov tentang serangan rudal Rusia.

Dia mengatakan dia tidak akan banyak bicara agar tidak membuat khawatir Rusia, namun mengatakan: “Jika kami tidak siap menembak, situasinya akan jauh lebih buruk.”

Kepala Daerah Serhii Lysak mengatakan, selain infrastruktur energi, gedung administrasi dan bangunan tempat tinggal juga mengalami kerusakan.

Dia menuduh Rusia mengirim Ukraina “dalam masa kelam”, “bahkan pada hari libur yang cerah”.

“Natal kita telah dibayangi oleh perang selama tiga tahun terakhir. Namun, itu milik kita. Ayo bangkit dan menang!”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *