Seoul – Jalan ditutup, penerbangan dibatalkan, layanan kereta bawah tanah tertunda, Korea Selatan lumpuh total.
Salju setebal lebih dari 20 sentimeter menutupi Seoul pada hari Sabtu, mengganggu lalu lintas dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari penduduk di ibu kota Korea Selatan.
Layanan Cuaca Nasional telah mengeluarkan peringatan salju lebat untuk ibu kota Provinsi Gyeonggi dan hampir seluruh negara.
Selain itu, mereka memperkirakan akan lebih banyak salju pada hari Kamis.
Menurut Administrasi Meteorologi Korea (KMA), wilayah Seongbuk dan Gangbuk di utara Seoul menerima salju setebal lebih dari 20 sentimeter pada Rabu pagi.
Tak ketinggalan, wilayah ibu kota lainnya juga terdampak hujan salju lebat dengan ketebalan lebih dari 10 cm.
Pada hari Rabu pukul 15.00, observatorium cuaca resmi Korea Selatan melaporkan salju setebal 18 cm telah turun di Observatorium Cuaca Seoul di Distrik Jongno.
Peristiwa ini menandai hujan salju terberat di bulan November sejak pencatatan cuaca modern dimulai pada bulan Oktober 1907.
Rekor sebelumnya adalah 12,4 cm pada 28 November 1972
Layanan cuaca mengeluarkan peringatan untuk melanda Seoul pada pukul 11:20 setelah hujan salju lebat di pagi hari.
Peringatan telah dikeluarkan karena salju diperkirakan akan turun setidaknya 20 cm dalam 24 jam ke depan.
Hujan salju lebat menyebabkan kecelakaan, penutupan jalan, dan gangguan lalu lintas di banyak wilayah di negara tersebut.
Sejauh ini, tiga orang telah kehilangan nyawa akibat hujan salju yang tidak biasa ini.
Otoritas penyelamat menerima lebih dari 150 laporan cedera akibat kecelakaan lalu lintas, jalan yang tertutup es, dan jatuh.
Di distrik Seungbuk, sebatang pohon tumbang menimpa kabel listrik dan mematahkannya, sehingga mengganggu pasokan listrik ke 200 rumah tangga.
Lebih dari 40 penerbangan domestik dan internasional telah dibatalkan dan 200 lainnya ditunda, menurut Korea Airports Corporation dan Incheon International Airport Corporation.
Kereta Metro Seoul di Jalur 1 juga mengalami penundaan hingga sembilan menit pada jam sibuk pagi hari, yang juga menimbulkan masalah bagi penumpang di peron stasiun.
Sebagai tanggapan, Pemerintah Metropolitan Seoul memutuskan untuk mengoperasikan lebih banyak kereta bawah tanah dan bus hingga Kamis pagi untuk mengurangi kemacetan lalu lintas.
Pemerintah kota menerapkan langkah-langkah manajemen keselamatan di fasilitas transportasi untuk mencegah kecelakaan.