LONDON – Sebuah satelit Boeing mengalami ‘kegagalan sistem’ yang menyebabkannya meledak secara spontan di orbit, mengakibatkan gangguan internet dan komunikasi yang meluas di seluruh dunia.
Seperti diberitakan Daily Mail, satelit iS-33e yang berbobot hampir 2.267 kg itu pecah menjadi lebih dari 50 pecahan pada Senin lalu.
Ini dioperasikan oleh penyedia layanan satelit internasional, Intelsat, yang menyediakan layanan komunikasi ke berbagai pelanggan di hampir 150 negara.
IS-33e adalah satelit yang digunakan untuk telepon, internet dan komunikasi seluler serta untuk menyiarkan sinyal TV dan radio.
Intelsat mengatakan pihaknya sedang dalam proses memindahkan layanan iS-33e ke satelit lain dan sedang dilakukan analisis untuk mengetahui penyebab ledakan satelit tersebut.
Menurut laporan S4S, mereka saat ini melacak sekitar 20 puing yang terkait dengan insiden tersebut, meskipun analisis lebih lanjut sedang dilakukan.
S4S juga menegaskan bahwa tidak ada ancaman langsung terhadap keamanan domain luar angkasa, namun mereka akan terus melakukan penilaian untuk memastikan keamanan yang berkelanjutan.
Di sisi lain, perusahaan pelacakan satelit ExoAnalytic Solutions melaporkan bahwa mereka telah melacak hingga 57 keping puing dari pecahnya Intelsat 33e, menurut berita yang dilansir Space News.
Intelsat 33e diluncurkan pada tahun 2016 dengan tujuan menyediakan layanan komunikasi di tiga benua. Namun sejak awal, satelit ini mengalami beberapa kendala. Tak lama setelah diluncurkan, Intelsat 33e mengalami masalah propulsi yang menyebabkannya mencapai orbit lebih lambat dari yang direncanakan.
Pada tahun 2017, masalah propulsi lebih lanjut memaksa perusahaan untuk mengurangi harapan hidup satelit sebesar 3,5 tahun dari target awal 15 tahun.
Kejadian ini juga mengingatkan kita pada satelit lain produksi Boeing, yakni Intelsat 29e yang dinyatakan hilang total pada 2019 setelah hanya tiga tahun beroperasi di luar angkasa.