JAKARTA – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta mencatatkan sejumlah prestasi di tahun 2024 dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya melayani 16.061.994 penumpang internasional.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta Subki Miuldi juga mengatakan, hasil yang diraih pada tahun 2024 ini merupakan hasil kerja sama Imigrasi Soekarno-Hatta dengan berbagai pihak.
“Keberhasilan imigrasi Soekarno-Hatta hingga tahun 2024 merupakan bukti integritas pegawai kami, kerja sama dengan mitra strategis, dan peran aktif masyarakat. “Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan semakin erat di tahun-tahun mendatang,” ujarnya, Selasa (24 Desember 2024).
Di sisi lain, Subki mengatakan, tantangan keamanan siber pada tahun 2024 mengharuskan imigrasi Soekarno-Hatta melakukan perubahan dalam penegakan hukum keimigrasian, khususnya dengan inovasi terkini di bidang teknologi informasi.
“Strategi ini segera diterapkan untuk menciptakan penegakan hukum yang cepat, transparan, dan akuntabel di tengah tingginya lalu lintas internasional warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA),” kata e.
Inovasi teknologi informasi yang diterapkan pada tahun 2024 akan membawa imigrasi Soekarno-Hatta meraih beberapa prestasi, antara lain:
Serta 15 unit otomasi baru yang didistribusikan di Terminal 2 dan 3, serta desentralisasi loket Visa on Arrival (VOA) di berbagai lokasi untuk mengurangi antrian. Langkah ini berhasil mempercepat proses pencarian dan meningkatkan pengalaman pengguna layanan bandara.
“Hal ini membuat Imigrasi Soekarno-Hatta berhasil melayani 16.061.994 penumpang internasional, meningkat 21,15% dibandingkan tahun 2023,” ujarnya.
Imigrasi Soekarno-Hatta juga berhasil mencegah tindak pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Tindak Pidana Penyelundupan (TPPM).
“Pada tahun 2024, Imigrasi Soekarno-Hatta berhasil menyelamatkan 3.543 WNI yang diduga bekerja di luar negeri tanpa prosedur, beberapa di antaranya teridentifikasi bekerja di bidang perjudian online,” ujarnya.
Menurut Subki, Imigrasi Soekarno-Hatta juga berhasil menerapkan tindakan administratif keimigrasian terhadap 251 orang asing dan pelanggaran keimigrasian terhadap 16 orang asing. Beberapa di antaranya adalah penggunaan dokumen palsu oleh orang asing asal Suriah, Sudan, dan Tiongkok.
“Pengolahan perkara pidana keimigrasian meningkat signifikan sebesar 128% dibandingkan tahun 2023,” ujarnya.
Capaian lainnya antara lain telah diterbitkannya 75.186 paspor dan 2.542 izin tinggal. Selain itu, Imigrasi SoekarnoHatta juga melaksanakan program lanjutan seperti Soetta Lestari, Soetta Apaan Tu dan Si Peluru, serta layanan percepatan paspor darurat untuk keadaan darurat yang juga tersedia melalui Unit Pelayanan Percepatan Paspor (UP3).
“Termasuk restorasi gedung dinas, pemeliharaan 39 titik LAN, pengembangan 9 aplikasi lokal dan pemasangan 52 unit CCTV baru di berbagai lokasi, yang akan mendukung terciptanya layanan berbasis teknologi informasi yang lebih aman dan efisien,” katanya.
Imigrasi Soekarno-Hatta juga membantu Dirjen Imigrasi dalam memulihkan jaringan pasca pemadaman di Pusat Data Nasional.
Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Imigrasi Soekarno-Hatta mencapai Rp475,43 miliar, meningkat 4,05% dibandingkan tahun sebelumnya, ujarnya.