PAPUA – Proses pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRP) Provinsi Papua Barat periode 2024-2019 melalui mekanisme yang telah ditetapkan kini telah memasuki masa pendaftaran calon, terhitung mulai 5-13 Desember 2024.
Hal itu tertuang dalam pengumuman pemungutan suara kompetisi dan penampilan pemilu anggota DPRP Papua Barat nomor: 02/PANSEL-PB/XI/2025.
Pada poin ke-2 surat tersebut disebutkan, tempat pendaftaran anggota DPRP yang akan ditetapkan mekanismenya adalah di organisasi masyarakat lokal (LMA) di desa/kelurahan di provinsi Papua Barat.
Daerah pemilihan DPRP adalah Manokwari 5 kursi, Manokwari Selatan 5 kursi, Teluk Bintuni 5 kursi, Teluk Wondama 5 kursi, Arfak gunung 5 kursi, Fak Fak 5 kursi, dan Kabupaten Kaimana 5 kursi.
Pemimpin masyarakat Manokwari Selatan sekaligus anggota Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), Joni Inden, berpesan agar proses pemilu mengikuti mekanisme normal.
Antara lain, kursi DPRP 2024 yang dikategorikan. Sehingga dia berharap kabupaten lain tidak mendapat kursi dari desa lain.
“Saya tegaskan, proses penjaringan DPRP 2024 tidak akan terjadi seperti yang saya alami pada tahun 2019, karena jumlah 9 kursi itu dibagi di setiap daerah. Jangan sampai ada satu daerah yang meraih dua kursi,” tegas Joni Inden di Manokwari Selatan; Senin (12/9/2024).
Dalam ajang ini, Manokwari Selatan kalah dua kata karena kursinya diambil alih daerah lain. “Kita di Kabupaten Manokwari Selatan kehilangan dua kata. Hari ini saya berharap hasilnya tidak seperti tahun 2019. Kita semua wakil DPRP, ada yang dari MRP, DPRK semuanya terisi,” ujarnya.
“Saya sebagai anggota MRP akan mengikuti kabupaten atau daerah saya. Kami akan terus memberikan masukan hingga selesai dan akan ada perwakilan dari DPRP Kabupaten Manokwari Selatan,” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan KPU Provinsi Kasbang Barat dan Dewan Pemilihan Umum Provinsi Papua Barat harus mematuhi mekanisme dan peraturan yang ada. Agar semuanya berjalan aman dan lancar tanpa gangguan.
Joni Inden menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Papua.
Dikatakannya, “Kami memperjuangkan perdamaian, keamanan, dan kenyamanan Papua, agar masyarakat Kamtibmas Ada rasa aman, ceritanya poin khusus ini sama.