GAZA – Seorang tentara Amerika Serikat (AS) yang terluka parah saat melakukan aborsi dan banyak dikritik karena mendirikan “pelabuhan bantuan” di Gaza dinyatakan meninggal pekan lalu.

Berdasarkan pemberitaan CNN, Rabu (6/11/2024), Sersan Quandarius Devon Stanley mengalami luka parah pada 27 Mei saat melakukan perjalanan menuju Jalur Gaza yang dikepung Israel di tanah Palestina.

Penyebab kematiannya belum dipublikasikan, meski militer Amerika Serikat menyebutnya non-militer.

Tentara berusia 23 tahun itu dihentikan di rumah sakit Israel, kemudian diterbangkan ke AS untuk perawatan di Brooke Army Medical Center di San Antonio, Texas.

Stanley, seorang warga Columbia, Carolina Selatan, meninggal pada bulan Oktober. 31, seorang pejabat pertahanan AS yang tidak disebutkan namanya.

Sesaat sebelum kematiannya, ia pensiun dari unitnya – Brigade Ekspedisi Transportasi ke-7 (TBX) – karena menjadi jelas bahwa ia tidak dapat melanjutkan wajib militer karena cedera.

Kolonel John “Eddie” Gray, komandan TBX 7, membenarkan kematian Stanley.

Ia juga menjelaskan bahwa sersan adalah pemimpin yang sangat dihormati dan memainkan peran kunci dalam kelompok. Apalagi saat operasi pemberian bantuan kepada masyarakat Gaza,” ujarnya.

“Kami akan terus mendukung keluarganya selama masa sulit ini. “Seluruh komunitas kami berduka bersama keluarganya,” kata Gray.

Proyek “Relief Doc” Gaza diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden dalam pidato kenegaraannya pada bulan Maret.

Washington berencana menggunakan dana bantuan sebesar $230 juta untuk menyediakan makanan darurat yang akan memenuhi kebutuhan sekitar 1,5 juta warga Palestina di wilayah pendudukan selama lebih dari tiga bulan.

Namun, stadion tersebut hanya bertahan selama 20 hari dan ditutup pada 17 Juli karena menurut Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) adalah cuaca buruk dan air pasang.

Sepertiga barang dikirim ke Gaza selama periode ini.

Dua tentara lainnya menderita luka ringan selama operasi tersebut, lutut terkilir dan cedera punggung ringan, menurut militer AS. Dia dapat dengan cepat kembali bekerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *