NEW DELHI – India mengalami perubahan drastis jika dilihat dari bawah permukaan bumi, seperti terlihat dari penelitian baru yang mengungkapkan bahwa lempeng benua India mungkin terbelah dua.

Meskipun Anda dapat membayangkan lempeng tektonik pecah menjadi dua dan tertarik ke samping, para ilmuwan mengatakan pergeseran tersebut terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi beberapa lapisan terpisah.

Ada banyak perdebatan di komunitas ilmiah tentang apa yang melatarbelakangi terbentuknya Dataran Tinggi Tibet.

Pada konferensi American Geophysical Union pada bulan Desember, sebuah teori baru dipaparkan, yang mengatakan bahwa lempeng India “berkulit”, yang berarti bahwa bagian atas dari kedua lempeng tersebut menjelaskan ketinggian Tibet yang luar biasa, sedangkan bagian bawahnya tenggelam. ke dalam tanah. . jubah

Simon Klemperer dari Universitas Stanford dan rekan penulis penelitian tersebut mengemukakan argumen mereka setelah mempelajari tingkat helium yang ada di mata air Tibet.

Menurut penelitian mereka dalam studi tersebut, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat dan tersedia di ESS Open Archive, ditemukan sebuah pola yang menunjukkan bahwa mantel tersebut cukup dekat dengan permukaan bumi sehingga helium -3 jarang bisa keluar dari bumi. mata air. dari utara. Tibet.

Namun, di Tibet selatan, Helium-4 yang paling melimpah terlihat lebih jelas, menunjukkan bahwa lempengan tersebut belum pecah di sana.

Berbicara kepada Science Magazine, Profesor Douwe van Hinsbergen dari Universitas Utrecht berbicara tentang konsep ini. Van Hinsbergen, yang bukan penulis studi tersebut, mengatakan: “Kami tidak tahu bahwa benua bisa berperilaku seperti ini, dan itu, bagi ilmu bumi, merupakan hal yang cukup mendasar.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *