TEMPO.CO, Jakarta – Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sepakat dengan rencana pemerintah pusat menghentikan alih fungsi lahan persawahan menjadi lahan komersial dan moratorium hotel di Bali Selatan. daerah karena pembangunan yang berlebihan.
Sebelumnya, dilansir Antara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pembangunan yang berlebihan menjadi permasalahan di tingkat akar rumput sehingga menyebabkan para pelaku pariwisata juga mengeluhkan hal serupa.
“Dalam dua pertemuan (Kemenpar dengan pemangku kepentingan pariwisata) tadi malam dan hari ini tidak ada penolakan,” kata Sandiaga di Kabupaten Badung, Selasa, 3 September 2024 seperti dikutip Antara.
Sementara itu, Sandiaga mengatakan, pemerintah pusat akan menggelar rapat terbatas untuk membahas penghentian alih fungsi lahan sawah menjadi lahan komersial dan membahas perizinan OSS yang akan mempertimbangkan masukan dari tokoh adat pada setiap pembangunan.
“Izin OSS artinya ditunjuk pada pusat pengambilan keputusan kebijakan, namun juga memperhatikan masukan dari tokoh adat atau konten lokal, sehingga kita dapat menghindari terjadinya kejadian perizinan yang tidak benar-benar sesuai dengan kondisi di OSS. tanah,” jelas Sandiaga.
Lebih lanjut, dalam rapat terbatas, pemerintah pusat juga akan membahas rencana moratorium pembangunan hotel dan akomodasi wisata di Bali bagian selatan.
Perbincangan ini muncul karena situasi pembangunan di Bali Selatan yang sudah berlebihan, hal ini juga sempat dibicarakan Menteri Kelautan dan Perikanan Luhut Binsar Pandjaitan di hadapan Sandiaga yang berbicara mengenai pembangunan sawah di belakang rumahnya di Canggu. area tersebut sudah ditempati.
Dengan demikian, upaya pemerintah menata kembali pengembangan fasilitas pariwisata di Bali mendapat dukungan dari para pemangku kepentingan pariwisata. Hal itu dilakukan pemerintah untuk menghindari pariwisata yang berlebihan.
“Jadi atas masukan dari akademisi, Mbok Ni Luh Djeantik, GIPI dan yang terpenting PHRI, PHRI menyetujui bahkan mendorong, karena ‘Bapak’ hotel dan restoran itu setuju untuk dihentikan sementara,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan, rapat terbatas yang dijadwalkan beberapa menteri pada pekan depan akan menghasilkan peraturan baru berdasarkan instruksi Presiden Jokowi dari hasil rapat tersebut.
“Nanti OSS akan dilaksanakan oleh Menteri Investasi, jika lahannya dialihkan ke Menteri ATR/BPN, untuk pembangunan hotel peraturan khusus akan dilaksanakan oleh BKPM, juga akan ada peningkatan kualitas. bimbingan imigrasi dan kepolisian,” jelasnya.
Pilihan Redaksi ANTARA: Bali Padat Infrastruktur, Menparekraf Minta Moratorium Pembangunan Hotel dan Klub
Acara yang diadakan setiap Kamis mulai pukul 18.00 ini menawarkan lebih dari sekadar prasmanan makanan Bali
Sandiaga Uno mengatakan anjloknya harga tiket pesawat Garuda Indonesia mencapai sekitar 45 persen. Baca selengkapnya
22 tahun telah berlalu sejak bom Bali I, para penyintas masih mengingat dengan jelas peristiwa yang meluluhlantahkan keluarga mereka dan upaya mereka untuk pulih dari trauma. Baca selengkapnya
Pasangan asal Australia ini sudah setahun berada di Bali dan terang-terangan menjalankan bisnis prostitusi. Baca selengkapnya
Di ARTSpace ARTOTEL Sanur, masyarakat diajak tidak hanya melihat namun juga merasakan dinamika perkembangan terkini seni rupa Bali. Baca selengkapnya
Pada pertemuan Megawati-Prabowo tanggal 14 Juli 2019 disuguhkan nasi goreng. Temukan juga 5 jenis nasi goreng dari berbagai daerah. Baca selengkapnya
Bali adalah pilihan utama di Asia berkat kombinasi unik antara alam, budaya, dan keramahtamahannya. Baca selengkapnya
Beginilah cara Anda melihat lumba-lumba di Lovina, Bali. Temukan waktu dan sarana transportasi terbaik yang digunakan untuk sampai ke Pantai Lovina. Baca selengkapnya
Bali Farm House di Buleleng, Bali, menawarkan permainan luar ruangan dan interaksi dengan hewan, menggabungkan pendidikan dengan hiburan. Destinasi ini memadukan lanskap pegunungan dengan arsitektur bergaya Eropa. Baca selengkapnya
Pura Pasar Agung atau Pura Besakih terletak di lereng Gunung Agung, pada ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut. Baca selengkapnya