MIDDLESEX – Jatuhnya pesawat Jeju Air Penerbangan 7C 2216 dari Bangkok menuju Seoul yang menewaskan 179 penumpang, menuai banyak pertanyaan serius. Setelah para ahli penerbangan memperdebatkan beberapa alasan,
Kepala pakar keselamatan penerbangan David Learmouth mengatakan kepada Sky News bahwa runtuhnya tembok pendukung sistem navigasi di ujung landasan pacu Bandara Internasional Maun Korea Selatan pada hari Sabtu adalah “keadaan darurat yang serius”. “Momen yang menentukan” dari kecelakaan ini
“Bukan saja tidak ada alasan untuk tinggal di tempat ini. Tapi saya yakin tempat ini adalah bentuk kejahatan,” ujarnya.
Sebelum tragedi terjadi Banyak saksi yang mengaku melihat sekelompok besar burung terbang di sekitar landasan, bahkan petugas menara pengawas mengeluarkan peringatan terlebih dahulu.
Sekitar satu menit kemudian, pilot dilaporkan mengirimkan sinyal bahaya.
Saat pesawat mendarat untuk kedua kalinya Roda pendaratan ditemukan tidak dapat dioperasikan. Seperti yang terlihat dalam video yang dengan cepat menjadi viral.
Learmouth yakin semua orang di dalamnya bisa selamat. Padahal, pesawat turun dengan cepat setelah menghantam landasan tanpa roda pendaratan.
Para pejabat mengatakan masalah teknis mungkin menjadi penyebab jatuhnya pesawat di Korea Selatan.
“Pilot mampu mengendalikan penerbangan dengan sangat baik. sebelum bertabrakan dengan struktur beton di ujung landasan,” ujarnya.
Citra satelit menunjukkan bahwa dinding tempat dipasangnya sistem roda pendaratan terletak di sisi selatan. dekat pagar dan membantu pilot di malam hari atau dalam jarak pandang yang buruk.
Di sebagian besar bandara Strukturnya akan bertumpu pada struktur lipat.
“Saya belum pernah melihat konstruksi kurang dari 200 meter dari landasan pacu bandara mana pun,” tambahnya.
Ia menjelaskan, tanpa struktur konkrit seperti itu, Akan ada ruang bagi pesawat untuk berhenti dengan aman.
Sedangkan Ju Jong-wan, Wakil Menteri Transportasi Korea Selatan Menekankan bahwa dinding beton ini memenuhi standar industri. Pasalnya, banyak pihak yang mulai memandang hal tersebut sebagai penyebab utama terjadinya kecelakaan.