Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, pada hari Senin mengutuk serangan Israel terhadap rumah sakit dan sekolah asrama bagi pengungsi Palestina di Gaza.
“Saya mengutuk serangan IDF baru-baru ini terhadap rumah sakit dan sekolah yang berfungsi sebagai tempat perlindungan di Gaza tengah,” kata Josep Borrell di X.
“Puluhan warga sipil yang mencari keselamatan tewas dan terluka dalam kondisi yang mengerikan.
“Perintah evakuasi massal, pelanggaran HHI dan pengabaian terhadap korban sipil tidak akan membuat Israel lebih aman,” tambah Borrell.
Pada hari Minggu, setidaknya lima anak Palestina tewas dan 12 lainnya, termasuk perempuan dan anak-anak, terluka dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi al-Shati. Sementara itu 22 orang tewas, termasuk 15 anak-anak, dalam serangan udara lainnya terhadap sebuah sekolah yang menampung warga sipil di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
Tentara Israel juga mengakui pada Minggu malam bahwa mereka telah mengebom tenda-tenda rumah pengungsi di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, di tengah Jalur Gaza.
Serangan itu menyebabkan empat warga Palestina tewas dan 40 lainnya luka-luka, termasuk luka bakar parah.
Gambar orang-orang yang terjebak dalam api membanjiri media sosial. Salah satunya adalah pasien yang dibakar hidup-hidup dengan selang infus masih menempel di lengannya.
Saksi mata juga mengatakan, api menyebar dengan cepat karena bahan nilon dan kain yang digunakan di dalam tenda mudah terbakar.
Tim medis mengevakuasi beberapa orang yang terluka, termasuk perempuan dan anak-anak, yang pakaiannya terbakar akibat ledakan.
Setidaknya empat warga Palestina tewas dan 40 lainnya terluka dalam serangan Israel di daerah tersebut, kata para pejabat di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa kepada kantor berita resmi Palestina, WAFA.
Menurut keterangan tertulis dari kantor media pemerintah di Gaza, ini merupakan serangan ketujuh yang dilakukan tentara Israel yang menargetkan tenda warga sipil yang melarikan diri dari Rumah Sakit Martir Al-Aqsa.
Pesawat-pesawat tempur Israel mengebom kamp-kamp pengungsi sipil di kompleks rumah sakit sebelumnya pada 10 Januari, 13 Maret, 22 Juli, 4 Agustus, dan 27 September.
Israel terus melancarkan serangan brutal di Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Lebih dari 42.200 orang telah meninggal sejak saat itu, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 98.400 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk Jalur Gaza mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza.
Pilihan Editor: Israel Menerima Serangan terhadap Tenda Pengungsi di Rumah Sakit Gaza, Membakar Puluhan Hidup-hidup
ANATOLIA
Parlemen Israel (Knesset) tega melarang UNRWA beroperasi, apa dampaknya? Baca selengkapnya
Israel membangun Iron Beam senilai Rp8,3 triliun setelah Iron Dome dihantam roket Iran. Baca selengkapnya
Kementerian luar negeri Kanada, Australia, Perancis, Jerman, Jepang, Korea Selatan dan Inggris mengecam larangan UNRWA terhadap kegiatan di Israel
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam tindakan Israel yang melarang kegiatan UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina. Baca selengkapnya
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan penghentian kegiatan UNRWA di Israel berimplikasi pada penghentian pekerjaan UNRWA di Tepi Barat dan Yerusalem Timur Baca selengkapnya
Brigadir Jenderal Israel Oren Setter segera mengundurkan diri setelah merundingkan gencatan senjata di Gaza Baca selengkapnya
Mahathir Mohamad keluar dari rumah sakit setelah dirawat karena infeksi saluran pernapasan bawah. Ia juga diketahui memiliki riwayat penyakit jantung. Baca selengkapnya
Iran menuduh Washington terlibat dalam serangan Israel karena dukungan militer yang diberikan kepada sekutunya. Baca selengkapnya
Benjamin Netanyahu berharap dapat menormalisasi hubungan dengan negara-negara Arab lainnya setelah perang melawan Hamas dan Hizbullah berakhir
Saat berpidato memperingati serangan 7 Oktober 2023, Netanyahu dikerumuni oleh keluarga sandera Israel. Baca selengkapnya