Tempo.CO, Jakarta – Pada Rabu, 2 Oktober 2024, Pasukan Penjaga Perdamaian Interim PBB di Lebanon (UNIFIL) mendapat pemberitahuan dari militer Israel mengenai rencana Tel Aviv menyerbu wilayah selatan Lebanon. Jika Israel benar-benar melakukan hal tersebut, maka Negeri Bintang Daud akan melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
“Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dari tindakan yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan yang hanya akan mengarah pada kekerasan dan pertumpahan darah lebih lanjut,” kata UNIFIL dalam sebuah pernyataan, menggarisbawahi sikap kesiapan UNIFIL.
UNIFIL memastikan siap untuk menyesuaikan posisinya dengan situasi dan telah memiliki beberapa rencana darurat yang siap diterapkan jika terjadi keadaan darurat sewaktu-waktu. UNIFIL menegaskan kembali bahwa keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian tidak dapat diabaikan dan semua pihak harus menghormati hal ini.
Sebelumnya, pada 23 September 2024, tentara Israel melakukan salah satu serangan terbesar di Lebanon dalam 20 tahun terakhir. Serangan Israel menargetkan beberapa wilayah di Lebanon selatan, beberapa mencapai ibu kota Beirut dan menewaskan beberapa komandan Hizbullah, termasuk Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah.
Indonesia menempatkan kurang lebih seribu prajurit TNI di UNIFIL yang bertugas di berbagai satuan UNIFIL. Di antaranya Satgas Maritim, Satgas Tempur Mekanis TNI, dan Satgas Pendukung Mabes. Mereka juga ditugaskan di Satgas Kompi Perlindungan Indo Force, Satgas Koordinasi Sipil-Militer TNI, Satgas Satgas Penjangkauan Masyarakat Militer, dan Satgas Rumah Sakit Tingkat 2.
Prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL sebagian besar beroperasi di lapangan. Sedangkan operasional angkatan laut menjalankan tugasnya di laut. TNI telah mengirimkan tenaga kesehatan ke Rafah dan El Arish sebagai respons terhadap situasi konflik di Lebanon.
Kondisi keamanan di Lebanon semakin memanas setelah pasukan Israel menyerang wilayah Lebanon dengan serangan udara awal pekan ini dengan dalih menyasar kelompok Hizbullah. Pihak berwenang Lebanon mengatakan hampir 610 orang tewas, lebih dari 2.000 warga sipil terluka dan puluhan ribu orang mengungsi akibat serangan Israel. Ada kekhawatiran kematian Nasrallah dapat mengancam stabilitas Lebanon dan kawasan secara keseluruhan.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan Editor: Israel menyerang jantung kota Beirut: terdengar ledakan dahsyat, enam orang tewas
Ikuti berita terkini Tempo.co di Google News, klik di sini
Paris telah menyerukan gencatan senjata antara Hizbullah Israel dan diakhirinya ekspor senjata yang digunakan Israel dalam perang di Gaza dan Lebanon. Baca selengkapnya
Amerika Serikat telah meminta Israel untuk mengambil langkah-langkah pada bulan depan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza. Baca selengkapnya
Warga negara Indonesia mengatakan kondisi di Lebanon semakin memburuk akibat pemboman Israel sejak Agustus 2024. Serangan telah mencapai ibu kota Beirut. Baca selengkapnya
Pemerintah Jepang mengutuk serangan Israel terhadap personel UNIFIL. Baca selengkapnya
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Prancis Emmanuel Macron, Netanyahu menolak gencatan senjata dengan Hizbullah. Baca selengkapnya
Amerika Serikat mengatakan Israel harus memperbaiki situasi di Gaza dalam waktu 30 hari. Jika tidak, bantuan militer dari Amerika Serikat akan ditangguhkan. Baca selengkapnya
Shaaban Al-Dalu adalah seorang pemuda Palestina yang kematiannya disaksikan seluruh dunia melalui video viral setelah tendanya dibom Israel
Drone yang diluncurkan dari Lebanon berhasil menembus langit Israel. Sirene berbunyi. Baca selengkapnya
Sebuah analisis baru-baru ini yang diterbitkan oleh Haaretz menyatakan bahwa semakin sulit bagi Israel untuk menafsirkan tindakan Hizbullah. Baca selengkapnya
Sirene serangan udara terdengar di Israel. Netanyahu disembunyikan. Baca selengkapnya