TEMPO.CO. Jakarta – Wanadri, perkumpulan pendaki gunung dan pendaki, akan memulai proyek Sekolah Pelatihan Pendakian Gunung (SPG) pada November 2024 di kawasan Gunung Burangrang, Jawa Barat.

Dihubungi Tempo pada Rabu, 9 Oktober 2024, Bapak Dirga Sumantri, Presiden Wanadri, mengatakan, “Program ini akan memperkenalkan kepada pendaki tentang keselamatan dan keterampilan pendakian.”

Dirga mengatakan, waktu pelaksanaannya akan diumumkan dalam waktu dekat. Program ini dijadwalkan selama 6 hari pada minggu ketiga bulan November 2024. Peserta program ini mendapat bimbingan, persiapan perjalanan; dan akan menerima materi penting seperti survival atau cara bertahan hidup dalam situasi kritis.

Nanti yang pertama perlengkapan navigasi. Kemudian yang kedua perlengkapan persiapan perjalanan, persiapan perjalanan, dan yang ketiga perlengkapan bertahan hidup. Ada berbagai cara untuk bertahan dalam situasi sulit, katanya.

Dirga menjelaskan, pendaftaran dilakukan melalui link khusus di Google Form dan peserta harus memenuhi beberapa syarat. Peserta harus berusia minimal 15 tahun dan tidak ada batasan usia, selama peserta diharapkan dalam keadaan sehat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan. Proyek ini terbuka untuk partisipasi publik, namun terbatas pada 50 orang. Biaya untuk mengikuti program ini adalah Rp 300.000 hingga Rp 500.000 per orang.

Syarat pertama harus sehat jasmani dan lulus tes kesehatan. Syarat kedua harus membawa perlengkapan pendakian yang lengkap, ujarnya.

Dengan meningkatnya acara pendakian selama beberapa bulan terakhir, SPG ini sudah menjadi poin penting dalam edukasi baik bagi pendaki pemula maupun yang sudah berpengalaman.

Selain perlengkapan pendakian yang lengkap; Transportasi juga merupakan bagian dari Sekolah Pendakian Gunung (SPG) dan peserta harus melakukan persiapan terlebih dahulu. “Nanti sebenarnya ada logistiknya. Jadi nanti sebenarnya ada perbekalan yang perlu disiapkan,” jelas Dirga.

Mengenai tenda, peserta tidak perlu membawa tenda sendiri karena Wanadri sudah menyiapkannya. Namun, khususnya urusan pribadi yang berkaitan dengan kesehatan; Peserta harus membawa sendiri barang-barang seperti obat-obatan atau kebutuhan khusus lainnya.

Proyek ini menambah aktivitas Wanadri dalam berbagi ilmu dan keterampilan dengan aktivis eksternal. Selain sekolah pendaki, Dalam waktu dekat, Wanadri akan menjadi tuan rumah Sekolah Sistem Informasi Geografis yang akan memperkenalkan teknologi penyusunan peta. Penggunaannya bervariasi; bepergian; Bahkan bisa digunakan sebagai persiapan keperluan perjalanan atau bencana.

Dirga mengatakan, ada rencana menjadikan SPG sebagai acara tahunan. “Tentunya acara ini biasanya diadakan setahun sekali,” kata mantan mahasiswa Vrije Universiteit Amsterdam ini.

Awal tahun depan, Wanadri akan mengunjungi Tebing Kakumahu; Kami juga akan mengunjungi Pulau Buru dan Ekspedisi Olahraga Arus Cepat di Kayan, Kalimantan Utara.

Masigit Karuembi Wanadri adalah Indonesia; adalah agen kegiatan luar ruangan yang berbasis di Bandung. Didirikan pada 17 Januari 1964, Wanadri bisa dibilang salah satu komunitas pecinta alam tertua di Indonesia.

Asal muasal Wanadri berawal dari kegemaran enam pemuda berlatar belakang eksplorasi. Keenam pendirinya adalah Harry Hardiman Soebari; Ronny Nurzaman Bambang Pramono Satria Widjaja Somantri Eddy Achmad Fadilah dan Achmad Hidayat. Hingga saat ini Wanadri masih eksis dan banyak anggotanya yang tersebar di berbagai daerah dan aktif di berbagai profesi.

Selain itu, Wanadri juga pernah terlibat dalam berbagai operasi SAR. Salah satu yang paling terkenal adalah pesawat Sukhoi yang jatuh di Gunung Salak pada tahun 2012. Dalam kejadian tersebut, sebuah pesawat buatan Rusia jatuh di Gunung Salak, Jawa Barat. Sekitar 50 orang dari pesawat hilang.

MYESHA FATINA RACHMAN | MASIGIT KAREUMBI

Pilihan Redaksi: Jenazah pendaki yang terjatuh dari Gunung Rinjani berhasil ditemukan.

Benar saja, 5 orang pendaki ditemukan tewas di gunung Dhaulagiri asal Rusia. Baca selengkapnya

Korban kecelakaan pendakian ini berbeda dengan pendaki lokal maupun wisatawan mancanegara. Baca selengkapnya

Beberapa bulan lalu, beberapa kecelakaan terjadi saat mendaki gunung. Baca selengkapnya

Muhamad Agus (24), pendaki gunung asal Jakarta Barat, hilang pada 9 Oktober 2024. Baca selengkapnya.

Naomi Daviola dilaporkan hilang selama tiga hari saat mendaki Gunung Slamet dan akhirnya ditemukan selamat oleh tim SAR. Baca selengkapnya

Pak yang terjatuh di Kaldera Rinjani. Kaifat Rafi Mubarok berhasil mengevakuasi jenazah pendaki dari Jakarta dengan selamat dan selesai pukul WITA sekitar pukul 15.30. Baca selengkapnya

Bapak Kaifat Rafi Mubarok salah satu pendaki yang terjatuh di Kaldera Rinjani, proses evakuasi jenazah pendaki dari Jakarta berhasil dilakukan sekitar pukul 15.30 WITA. Baca selengkapnya

Lokasi penemuan almarhum berjarak 250 meter dari puncak Gunung Rinjani. Baca selengkapnya

Bushcraft semakin populer. Dalam kategori ini, Individu mempraktikkan seni bertahan hidup di alam dengan menggunakan alat sederhana. Baca selengkapnya

Jenazah pendaki berhasil ditemukan pada Selasa (8/10) di WITA pada kedalaman ratusan meter dari lokasi kejadian. Baca selengkapnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *