TEMPO.CO, JAKARTA – Seorang warga negara Afghanistan bernama Nasir Ahmad Tawhedi (27 tahun) dituduh oleh pengadilan federal Amerika Serikat merencanakan serangan teroris pada hari pemilihan presiden bulan depan, 5 November 2024. diungkapkan oleh Departemen Kehakiman AS.
“Seorang warga negara Afghanistan yang tinggal di Kota Oklahoma, Oklahoma, telah didakwa merencanakan serangan teroris pada Hari Pemilu di Amerika Serikat atas nama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)…sebuah organisasi teroris asing,” kata The kata departemen itu dalam rilisnya pada hari Selasa.
Berkas pengadilan menunjukkan Tawhidi memasuki AS dengan visa imigran khusus pada 9 September 2021, beberapa hari setelah AS menyelesaikan penarikan pasukan dari Afghanistan. Dia saat ini sedang dalam masa pembebasan bersyarat sambil menunggu sidang imigrasi.
Penyelidik FBI yang menyelidiki ponsel Tawheed menemukan hubungan antara Tauhid dan individu yang berafiliasi dengan ISIS yang diyakini bertanggung jawab untuk merekrut, melatih, dan mendidik individu.
Tawhedi juga diketahui menyimpan informasi terkait ISIS di akun penyimpanan cloud miliknya.
Warga negara Afghanistan ini ditangkap pada 7 Oktober oleh agen FBI yang menyamar. Menurut Departemen Kehakiman, dia mengaku kepada penyidik tentang rencananya meneror hari pemilihan presiden dan menyasar banyak pemilih.
Rilisan departemen tersebut mengatakan seorang agen FBI diam-diam bertemu dengan Tawhidi dan seorang anak di bawah umur di pedesaan Oklahoma. Secara rahasia, dia membeli dua pucuk senapan AK-47, sepuluh magasin, dan ratusan peluru.
FBI segera menangkap Tauhid dan seorang gadis muda setelah mereka menemukan senjata dan amunisi yang dibawa oleh petugas yang menyamar.
Tawhidi menghadapi hukuman hingga 35 tahun penjara jika terbukti berkonspirasi dan berusaha memberikan dukungan material kepada ISIS, serta menerima senjata untuk kejahatan federal atau terorisme, seperti yang dilakukan oleh Departemen Kehakiman AS.
Pilihan Editor: Putra Osama Bin Laden, yang dikatakan masih hidup, memimpin al-Qaeda di Afghanistan.
PUSAT
Kamala Harris dituduh melakukan pemalsuan buku yang diluncurkan pada 2009 sebagai jaksa. Baca terus
Donald Trump memuji Elon Musk sebagai pengusaha hebat yang pandai memangkas biaya, yang menurut Trump dapat membantunya memenangkan pemilu. Baca terus
“Pemusnahan baliho milik warga merupakan bentuk teror yang berulang. Kita akan cari tahu siapa pelakunya,” kata Ishak, warga Rempang. Baca terus
Berikut jumlah kementerian di negara-negara terbesar di dunia. Baca terus
Amerika Serikat mengatakan bahwa Israel harus memperbaiki situasi di Gaza dalam waktu 30 hari. Jika tidak, bantuan militer AS akan ditangguhkan. Baca terus
Sekretaris Jenderal ASEAN menekankan komitmen organisasinya untuk tetap netral di antara negara-negara besar dunia. Baca terus
Top 3 Berita Dunia Selasa 15 September 2024 diawali dengan kekhawatiran Dewan Keamanan PBB setelah UNIFIL di Lebanon Selatan menyerang Israel Baca selengkapnya
Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel, mengadakan demonstrasi di Havana pada hari Senin ini untuk mendukung Palestina, sambil menuntut diakhirinya agresi.
Taliban melarang jurnalis menerbitkan gambar langsung karena bertentangan dengan keyakinan Islam. Baca terus
Dalam kunjungannya ke Wiesbaden, Mark Rutte mengirimkan pesan yang kuat ke Rusia Baca selengkapnya