JAKARTA – Indonesia telah memasuki musim muson, tidak ditemukan hujan seiring dengan mengintai Siklon Tropis Sed 91S di barat daya Samudera Hindia Indonesia. Pada Kamis (5/12/2024) sore, sistem berada di utara-timur laut Pulau Christmas, Australia.

Menurut Pusat Peringatan Siklon Tropis Bersama (JTWC), kecil kemungkinan sistem tersebut menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan.

Kecepatan angin permukaan maksimum yang berkelanjutan adalah 30 km/jam (15 knot). Tekanan minimum permukaan laut diperkirakan sekitar 1004 hPa (hektopascal).

Sebelumnya, pada September lalu, Badan Meteorologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi Siklon Tropis Plasan dan Siklon Tropis Biz 98W di dekat wilayah Indonesia. BMKG menyarankan untuk mewaspadai dampak tidak langsung terhadap iklim Indonesia dalam 24 jam ke depan.

Topan Khatulistiwa Plason teramati di Laut Filipina pada 18,4 derajat LU dan 139,8 derajat BT (2220 km utara Biak) dengan kecepatan 40 knot (75 km/jam) dan tekanan angin minimum 996 hPa.

Dampak tidak langsung Siklon Tropis Plasan terhadap iklim Indonesia adalah sebagai berikut.

Gelombang laut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter.

— Selat Makassar bagian tengah dan utara

— Perairan dari Kepulauan Sangia hingga Kepulauan Talud

– Perairan Kepulauan Sitaro hingga Batang

— Laut Maluk

— Perairan utara Hilmahra

–.Laut Halmahra

– Samudera Pasifik di utara Halmahera

Dampak tidak langsung dari Bibit Siklon Tropis 98W adalah sebagai berikut:

Hujan sedang hingga lebat

– Kepulauan Riau

Gelombang laut tingginya 1,25 hingga 2,5 meter.

– Natuna Samudera

– Perairan Kepulauan Anambas – Kepulauan Natuna

— Selat Malaka bagian tengah

Gelombang laut tingginya 2,5 hingga 4 meter.

– Laut Natuna Utara

— Selat Malaka bagian utara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *