PARIS – European Chemicals Agency (ECHA) mengungkap hasilnya setelah memeriksa hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
Hasil yang mengejutkan adalah 285 (enam persen) produk tersebut mengandung bahan-bahan terlarang, antara lain masker rambut, kondisioner, lip liner, dan eyeliner.
Badan yang berbasis di Helsinki melaporkan bahwa zat-zat ini tidak diperbolehkan dalam kosmetik karena telah diidentifikasi sebagai polutan organik persisten atau “sangat persisten, (sangat) bioakumulatif dan beracun (PBT/VPVB) yang berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan” Buatlah dampak.”
Seperti dilansir Indie 100, penggunaan materi ini dilarang oleh Konvensi Stockholm tentang POPs atau dibatasi oleh peraturan Reach.
Negara-negara yang telah menerapkan aturan ini antara lain Swedia, Austria, Denmark, Jerman, Finlandia, Islandia, Italia, Liechtenstein, Malta, Lithuania, Luksemburg, Norwegia, dan Rumania.
Bahan yang ditemukan antara lain:
Perfluorononil dimetikon
Perfluorooktil etil trietoksitoluena
Perfluorononylethyl carboxydecyl PEG-10 Dimethicone; E
Cyclopentasiloxane (D5), Cyclomethicone (campuran D4, D5 dan D6), Cyclotetrasiloxane (D4).
Perfluorononyl dimethicone terutama ditemukan dalam bentuk pensil atau krayon pada eyeliner dan lip liner. Menurut penelitian, D4 dan D5 ditemukan pada kondisioner dan masker rambut.
Inspeksi dilakukan hanya dengan memeriksa daftar bahan, yang juga merupakan tindakan yang dapat dilakukan konsumen.
“Pihak berwenang mengambil langkah-langkah untuk menghapus produk-produk yang tidak patuh dari pasar. Dalam kebanyakan kasus, langkah pertama adalah mengeluarkan nasihat tertulis untuk memandu pemasok tentang cara mematuhi hukum juga dilakukan pada sekitar setengah kasus,” simpulnya. penulis penelitian